Sejak dulu, film horor sudah menjadi primadona genre film terpopuler di Indonesia dengan demand yang tinggi. Tiap tahunnya, selalu ada judul baru yang siap ditonton di bioskop maupun di layanan streaming seperti Netflix.
Tahukah kamu? Alasan mengapa film horor sangat populer di Indonesia. Menurut studi yang dilakukan Dosen Ilmu Sastra FIB UI, Suma Riella Rusdiarti, produksi film horor Indonesia sangat erat dengan budaya dan kehidupan sehari-hari.
Hal itu membuat penonton memiliki kedekatan dengan alur cerita yang disajikan, sehingga demand-nya pun masih sangat tinggi hingga saat ini.
Era Baru Film Horor Indonesia
Genre horor sempat mengalami pasang surut kualitas. Pada tahun 80-an film horor identik dengan unsur-unsur vulgar, hingga pamornya turun dan dicap negatif di tahun 2000-an silam.
Namun 5 tahun belakangan, film horor Indonesia mulai bangkit menunjukan perkembangan yang semakin baik. Pengabdi Setan contohnya, sebagai pionir film horor Indonesia pertama yang berhasil masuk Box Office dan meraih Movie Awards di berbagai negara.
Baca Juga: ‘Seaspiracy’ Review: The Dark Side of Human Beings
Perkembangan film horor Indonesia dapat dilihat dari alur cerita yang semakin tertata, hingga cinematografi dan sound effect yang menakjubkan—bersaing dengan produksi Hollywood. Diikuti dengan bermunculan film horor berkualitas lainnya, seperti Danur, Suzanna, The Doll, dll.
Hal itu menunjukan bahwa genre horor mampu bersaing dan memenuhi demand masyarakat Indonesia, meski tanpa menyisipkan unsur vulgar di dalamnya.
Ada Apa Dengan Netflix?
Satu-dua dari kalian pasti bertanya-tanya, apa korelasi antara genre horor Indonesia dengan Netflix. Ya, disini akan dijawab berdasarkan hasil studi dan analisis yang saya lakukan dari Strategi Content Marketing yang saya pelajari.
Dilansir dari laman Bisnis.com, perusahaan penyedia layanan streaming video on-demand Netflix Inc. kehilangan 200.000 pelanggan pada kuartal I/2022.
Netflix juga terkena dampak invasi Rusia-Ukraina dengan kehilangan 700.000 pelanggan, dan 300.000 pelanggan lainnya dari Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Juga diprediksi akan kehilangan 2.000.000 pelanggan pada kuartal II/2022 dan akan terus terjadi hingga akhir tahun ini.
Baca Juga: The College Admissions Scandal: Operation Varsity Blues
Tidak hanya itu, hal tersebut menyebabkan saham Netflix anjlok sebesar 25,7 persen dalam perdagangan after hours saham emiten. Disinilah peran Content Marketing dibutuhkan untuk membantu Netflix kembali ke masa kejayaannya.
Jika dilihat dari kacamata Indonesia, demand penggemar film horor sangat tinggi dari masa ke masa. Selain itu, dalam strategi Content Marketing sangat penting untuk melihat momentum yang sedang ada-riding the wave.
Sehingga brand awareness meningkat, dan dapat menjadi top of the mind masyarakat. Hasilnya diiringi dengan peningkatan jumlah pelanggan atau conversion.
Dalam 7 hari terakhir, Pengabdi Setan 2 ramai dibicarakan dan menjadi trending media sosial mengalahkan demand drama korea dan anime di Netflix. Momentum ini sebaiknya dimanfaatkan untuk menarik traffic website dan pelanggan baru melalui press release atau KOL.
Selain itu, film-film horor Indonesia dengan rating tertinggi dan jumlah penonton jutaan dapat ditonton di Netflix. Dalam hal ini Pengabdi Setan 2. Pada umumnya ketika menonton film sequel, masyarakat akan menonton sequel sebelumnya untuk mengingat ulang alur cerita agar terhubung dengan cerita lanjutannya.
Baca Juga: 5 Best Thriller Books To Read This Spooky Season
Netflix juga bisa membuat Series Netflix Original Content dengan genre horor Indonesia. Seperti Stranger Things, The Haunting Of Hill House, American Horror Stories, genre horor Indonesia juga memiliki taste-nya sendiri yang tidak kalah bagus.
Berkolaborasi dengan sutradara film horor terbaik di Indonesia dalam pembuatannya bisa jadi salah satu kunci. Seperti berkolaborasi dengan Joko Anwar dan Timo Tjahjanto misalnya.
273,5 juta penduduk Indonesia bisa menjadi prospek pelanggan, jika Netflix fokus pada high demand genre film yang diminati di Indonesia. Saat ini pelanggan terbanyak Netflix mayoritas adalah penduduk Amerika, namun siapa tahu kedepannya adalah penduduk Indonesia?
Dibuktikan dengan drama korea yang berhasil menjadi op f mind masyarakat Indonesia layaknya kebutuhan sinetron sehari-hari.
Strategi Content Marketing ini diharapkan dapat membantu peningkatan jumlah pelanggan Netflix.
Kenapa Content Marketing?
Teknik pemasaran yang hanya menyodorkan produk-produk (hard selling), dianggap kurang relevan untuk karakteristik konsumen pada saat ini.
Dalam Content Marketing, kita memberikan value pada produk yang ditawarkan kepada calon konsumen melalui konten (soft selling). Teknik ini lebih efektif karena dengan mendekati emosi konsumen, dapat menghasilkan pelanggan baru secara tidak langsung.
Baca Juga: TOP 10 Must-Try Indonesian Food
Dengan teknik pendekatan emosi, rasa percaya konsumen akan tumbuh pada Netflix dan timbul rasa keterikatan untuk terus berlangganan. Ada pun manfaat lainnya dari Content Marketing yang saya pelajari di kursus Digital Marketing RevoU:
1. Efektif dan Efisien
Jika kalian penonton YouTube, seringkali kita kesal dengan munculnya iklan ketika sedang asyik menonton. Sehingga jika iklan dirasa kurang menarik, konsumen akan cenderung mengabaikannya dan langsung diskip. Dari sini kita tahu kalau konsumen pada dasarnya tidak menyukai iklan.
Inilah yang menjadi pembeda Content Marketing, kita mempromosikan produk dengan cara yang lebih elegan sehingga target konsumen tidak sadar sedang melihat iklan.
2. Meningkatkan Brand Awareness
Membagikan valuable content kepada banyak orang dan target konsumen, akan membuat brand/merek jadi lebih mudah diingat dan akan mudah kedepannya untuk melakukan penjualan.
Dalam hal ini Netflix pernah menjadi top of mind masyarakat, hingga muncul tagline ”Netflix and Chill” dari konsumen itu sendiri. Namun kini pamor Netflix mulai turun, ditandai dengan jumlah pelanggan yang berkurang dengan pesat dalam enam bulan.
Dengan strategi Content Marketing ini, dapat membantu Netflix menaikkan pamornya kembali menjadi top of mind dengan pendekatan emosi melalui konten.
3. Meningkatkan Konversi/Pelanggan
Setelah brand awareness terbentuk, efek yang akan dirasakan adalah konversi tanpa beriklan. Di titik ini konsumen sudah mengetahui seperti apa produk dan manfaat yang ditawarkan, maka mereka tidak akan berpikir ulang untuk membeli atau berlangganan layanan yang diberikan.
4. Meningkatkan Engagement
Jika terus membuat valuable content secara teratur, akan timbul rasa keterikatan dan ketergantungan terhadap brand/merek.
Sehingga muncul lah interaksi dan kedekatan personal yang membuat konsumen senang. Efeknya konsumen akan mempromosikan produk kita secara tidak langsung dan suka rela dengan koleganya.
5. Strategi Marketing Jangka Panjang
Mungkin memang manfaat dari Content Marketing tidak bisa dirasakan secara langsung seperti memasang iklan. Namun dengan penerapan yang konsisten dan strategi yang tepat, manfaat Content Marketing akan terasa dalam jangka panjang.
Itulah 5 manfaat dari Content Marketing yang saya pelajari di RevoU, dan dapat diterapkan pada Netflix dalam menghadapi masalahnya saat ini. Kamu juga bisa terapkan untuk strategi bisnis kamu, lho! Lihat analisis case study untuk content marketing Netflix disini.
Jika kamu tertarik untuk mempelajari strategi jitu dalam Content Marketing dan Digital Marketing secara mendalam, kamu bisa daftar disini. Dapatkan Cashback Rp500 ribu dengan mendaftar melalui link berikut: Apply Digital Marketing RevoU
Nice post. I study something more challenging on totally different blogs everyday. It’s going to all the time be stimulating to learn content from different writers and practice somewhat one thing from their store. I’d desire to make use of some with the content material on my blog whether you don’t mind. Natually I’ll give you a link on your web blog. Thanks for sharing.
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.
Boost your website’s visibility and credibility with strategic backlink placements with SEO backlink websites 2024.