Photo Source: pesonaindo.com
Yogyakarta; titik garis imajiner yang menyimpan sejuta keindahan
Karangmalang
Pada tiap kelok berkecipak berbagai cerita
Juga nyanyian dan canda di pagi senja
Remaja ramai membawa berita
Ribut bergurau cinta, lara, dan bahagia
Jalan Gejayan
Rentetan toko menyapa tuk disinggahi
Puluhan banner mengotori langit jalan
Para pekerja dan mahasiswa diperas peluh
Berklakson saling bersahutan membelah waktu
Tak sabar singgah mencumbu mimpi
Juga nyanyian dan canda di pagi senja
Remaja ramai membawa berita
Ribut bergurau cinta, lara, dan bahagia
Jalan Gejayan
Rentetan toko menyapa tuk disinggahi
Puluhan banner mengotori langit jalan
Para pekerja dan mahasiswa diperas peluh
Berklakson saling bersahutan membelah waktu
Tak sabar singgah mencumbu mimpi
Malioboro Malam Hari
Lampu trotoar menyulap langit bak primadona kota
Ramai pedagang kaki lima menyusun formasi tak bernama
Penyanyi jalanan merangkul sorak para pendatang
Ramai orang berlomba membingkai kisah mengais kasih
Malam yang membabat lahap segala bentuk kesedihan
Pamit
Jantung angin berkabar duka
Waktu tak lagi punya masanya
Kesedihan pintar menyimpan baunya
Bersembunyi dibalik kata indah; wisuda
Angin mengabarkan percakapan renjana
Sebelum beranjak kaki pindah cerita
Begitu banyak musim tlah terbaca
Tak terhitung berapa trotoar ikut bersenda
Serangkum persahabatan dan rasa cinta
Gelak tawa yang rekah mengangkasa
Serta tangis yang menyimpan tanya
Aku pamit merangkum asa
“Dengan sekoper permintaan maaf, setumpuk terima kasih, dan segudang kerinduan yang telah ku persiapkan, Jogja, aku akan kembali.”
Lampu trotoar menyulap langit bak primadona kota
Ramai pedagang kaki lima menyusun formasi tak bernama
Penyanyi jalanan merangkul sorak para pendatang
Ramai orang berlomba membingkai kisah mengais kasih
Malam yang membabat lahap segala bentuk kesedihan
Pamit
Jantung angin berkabar duka
Waktu tak lagi punya masanya
Kesedihan pintar menyimpan baunya
Bersembunyi dibalik kata indah; wisuda
Angin mengabarkan percakapan renjana
Sebelum beranjak kaki pindah cerita
Begitu banyak musim tlah terbaca
Tak terhitung berapa trotoar ikut bersenda
Serangkum persahabatan dan rasa cinta
Gelak tawa yang rekah mengangkasa
Serta tangis yang menyimpan tanya
Aku pamit merangkum asa
“Dengan sekoper permintaan maaf, setumpuk terima kasih, dan segudang kerinduan yang telah ku persiapkan, Jogja, aku akan kembali.”
great points altogether, you just gained a new reader. What could you suggest about your post that you just made some days ago? Any sure?|
When someone writes an paragraph he/she retains the thought of a user in his/her mind that how a user can understand it. Therefore that’s why this post is outstdanding. Thanks!|
Hello there! Do you know if they make any plugins to help with Search Engine Optimization? I’m trying to get my blog to rank for some targeted keywords but I’m not seeing very good gains. If you know of any please share. Thank you!|
Hi Sulema! I currently use the Yoast SEO plugin in WordPress, and for keywords i usually use SEMRush/Google Trend.
You could definitely see your enthusiasm in the work you write. The world hopes for even more passionate writers like you who are not afraid to say how they believe. Always follow your heart.